Jakarta - Pengakuan Ario Kiswinar Teguh dalam acara Hitam Putih di Trans7 episode Rabu, 7 September 2016, membuat publik tercengang. Pria kelahiran Jakarta, 30 tahun yang lalu, itu mengaku sebagai anak kandung motivator Mario Teguh. "Saya anak Mario Teguh," ucapnya dalam acara yang dipandu Deddy Corbuzier tersebut.
Ario Kiswinar pun membeberkan sejumlah fakta yang dia anggap sebagai bukti bahwa Mario Teguh adalah benar ayah kandungnya. Namun, sejumlah fakta tersebut kemudian dibantah oleh Mario Teguh dalam wawancara di sebuah program yang ditayangkan Kompas TV, Jumat, 9 September 2016.
1. Merasa Disia-siakan
Ario bercerita, pertemuan terakhirnya dengan Mario Teguh terjadi 13 tahun silam. Ketika itu, Kiswinar ingin meminta bantuan kepada ayahnya untuk membayar biaya kuliah. Namun usahanya sia-sia. "Waktu itu ketemu untuk kedua kali, beda beberapa hari. Besoknya nelepon, beliau katakan, 'Enggak usah cari Papa', itu faktanya," tutur Kiswinar.
loading...
Pengakuan Ario Kiswinar Teguh segera dibantah Mario Teguh. "Itu tidak benar. Saya kirim uang, kirim hadiah. Saya kirim karena waktu saya datang ke rumahnya, hadiah itu dibuang. Mainan itu dibuang," ujar Mario Teguh dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Jumat, 9 September.
Meski bukan darah dagingnya, Mario Teguh mengaku tak tega memperlakukan Kiswinar seperti orang lain. Dari Kiswinar bayi, Mario Teguh mengklaim memposisikan diri sebagai ayah kandung bagi Kiswinar. "Saya tidak memiliki kemampuan untuk berlaku sekeji itu. Sejak bayi saya memandikan, menyuapinya," ucap Mario Teguh dalam wawancara itu.
"Saat itu, saya tahu dia bukan anak saya. Tapi masih saya upayakan bantuan, so saya kirimkan. Tapi karena takut komputer itu diperlakukan sama seperti mainan yang dibuang, saya kirimkan ke rumah pakdenya," ucap Mario Teguh, menegaskan.
2. Bukti Akta Kelahiran
Kiswinar tidak hanya membeberkan jati dirinya secara lisan. Dalam acara Hitam Putih itu, ia juga menunjukkan sejumlah bukti dokumen yang memperkuat pengakuannya. Dalam akta kelahiran itu, tertulis Ario Kiswinar Teguh lahir di Jakarta pada 29 April 1986. Kiswinar merupakan anak dari suami-istri Sis Maryono Teguh (nama asli Mario Teguh) dan Aryani Soenarto.
Mario Teguh tidak membantah namanya tercantum di akta kelahiran Kiswinar. Namun, Mario menyebut akta kelahiran tersebut tidak bisa dijadikan patokan, karena ibunda Kiswinar sendiri pernah mengatakan bahwa Kiswinar adalah darah daging lelaki lain.
"Saya minta dulu sama ibunya untuk membatalkan akta lahir, ini bisa jadi fitnah. Dan betul hari ini terjadi fitnah," cerita Mario Teguh saat dijumpai Tabloidbintang.com di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis malam, 8 September 2016.
3. Tantangan Tes DNA
Mario Teguh membantah pengakuan Kiswinar, pemuda 30 tahun yang mengaku sebagai anak kandungnya. Menurut Mario, Kiswinar memang lahir dalam pernikahannya dengan istri pertama, Aryani Soenarto, yang berakhir dengan perceraian pada 1993. Namun, kata Mario Teguh, Kiswinar bukan darah dagingnya.
"Betul anak itu lahir dalam betul anak itu dilahirkan dalam pernikahan saya yang dulu, bercerai karena dalam pernikahan itu terus terjadi polemik apakah dia betul anak saya atau tidak. Sampai akhirnya Sang Ibu menyatakan, ya, itu bukan itu anak saya," ungkap Mario Teguh saat dijumpai Tabloidbintang.com di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis malam, 8 September 2016.
Guna membuktikan ucapannya, Mario Teguh mengundang Kiswinar melakukan tes DNA. Untuk waktunya, Mario menyerahkan kepada Kiswinar. "Tergantung Kiswinar, saya yang ngundang. Dia sudah bapak-bapak, sudah 31 tahun, bukan anak-anak," ucap Mario Teguh. Tes DNA sangat penting untuk menjawab semua polemik yang terjadi. "Harus (tes DNA), supaya selesai ini semua." by , TEMPO.CO
Meski bukan darah dagingnya, Mario Teguh mengaku tak tega memperlakukan Kiswinar seperti orang lain. Dari Kiswinar bayi, Mario Teguh mengklaim memposisikan diri sebagai ayah kandung bagi Kiswinar. "Saya tidak memiliki kemampuan untuk berlaku sekeji itu. Sejak bayi saya memandikan, menyuapinya," ucap Mario Teguh dalam wawancara itu.
"Saat itu, saya tahu dia bukan anak saya. Tapi masih saya upayakan bantuan, so saya kirimkan. Tapi karena takut komputer itu diperlakukan sama seperti mainan yang dibuang, saya kirimkan ke rumah pakdenya," ucap Mario Teguh, menegaskan.
2. Bukti Akta Kelahiran
Kiswinar tidak hanya membeberkan jati dirinya secara lisan. Dalam acara Hitam Putih itu, ia juga menunjukkan sejumlah bukti dokumen yang memperkuat pengakuannya. Dalam akta kelahiran itu, tertulis Ario Kiswinar Teguh lahir di Jakarta pada 29 April 1986. Kiswinar merupakan anak dari suami-istri Sis Maryono Teguh (nama asli Mario Teguh) dan Aryani Soenarto.
Mario Teguh tidak membantah namanya tercantum di akta kelahiran Kiswinar. Namun, Mario menyebut akta kelahiran tersebut tidak bisa dijadikan patokan, karena ibunda Kiswinar sendiri pernah mengatakan bahwa Kiswinar adalah darah daging lelaki lain.
"Saya minta dulu sama ibunya untuk membatalkan akta lahir, ini bisa jadi fitnah. Dan betul hari ini terjadi fitnah," cerita Mario Teguh saat dijumpai Tabloidbintang.com di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis malam, 8 September 2016.
3. Tantangan Tes DNA
Mario Teguh membantah pengakuan Kiswinar, pemuda 30 tahun yang mengaku sebagai anak kandungnya. Menurut Mario, Kiswinar memang lahir dalam pernikahannya dengan istri pertama, Aryani Soenarto, yang berakhir dengan perceraian pada 1993. Namun, kata Mario Teguh, Kiswinar bukan darah dagingnya.
"Betul anak itu lahir dalam betul anak itu dilahirkan dalam pernikahan saya yang dulu, bercerai karena dalam pernikahan itu terus terjadi polemik apakah dia betul anak saya atau tidak. Sampai akhirnya Sang Ibu menyatakan, ya, itu bukan itu anak saya," ungkap Mario Teguh saat dijumpai Tabloidbintang.com di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis malam, 8 September 2016.
Guna membuktikan ucapannya, Mario Teguh mengundang Kiswinar melakukan tes DNA. Untuk waktunya, Mario menyerahkan kepada Kiswinar. "Tergantung Kiswinar, saya yang ngundang. Dia sudah bapak-bapak, sudah 31 tahun, bukan anak-anak," ucap Mario Teguh. Tes DNA sangat penting untuk menjawab semua polemik yang terjadi. "Harus (tes DNA), supaya selesai ini semua." by , TEMPO.CO
0 komentar:
Post a Comment